Assalammu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Welcome to Blog ADAM DIANSUNI IDIIL (ADID) MUTHALIB

Minggu, 23 Mei 2010

“PENGEMASAN” SEBAGAI SALAH SATU UNSUR PENENTU DAYA JUAL PRODUK

Seorang rekan yang berasal dari propinsi Nanggroe Aceh Daroessalam (NAD) menceritakan kepada penulis tentang pengalamannya menikmati salah satu obyek wisata yang ada di negara bagian Australia Selatan, yaitu air terjun yang berada di daerah Tranmere (bagian utara kota Adelaide). Apa yang menimbulkan keinginan rekan tersebut untuk mendatangi air terjun tersebut? Apakah karena promosi yang gencar dilaksanakan oleh Tourism Office setempat? Ternyata banyak obyek wisata lain yang lebih diprioritaskan oleh pemerintah setempat untuk dipromosikan, seperti Kangaroo Island dengan singa lautnya, Barossa Valley dengan perkebunan anggurnya, maupun Hahndorf yang dikenal sebagai perkampungan Jerman. Rekan tersebut lalu menceritakan bahwa apa yang membuatnya tertarik adalah promosi yang disampaikan oleh orang-orang yang ditemuinya sehari-hari, baik masyarakat umum maupun rekan-rekan sesama mahasiswa termasuk yang berasal dari negara-negara lain. Lalu apakah karena adanya cerita dari orang-orang sekitarnya membuat rekan tersebut begitu saja terbujuk dan antusias mengunjungi air terjun tersebut? Tidak hanya itu. Ada hal lain yang diakui juga memotivasi dirinya untuk pergi, yaitu karena kemudahan untuk mencapai tempat tersebut. Selain lokasinya yang memang tidak terlalu jauh dari pusat kota, juga informasi bagaimana menuju kesana sangat lengkap dan sarana yang tersedia sangat memadai, seperti kendaraan umum yang layak dan jaminan rasa aman, serta apa yang dirasakannya dalam perjalanan menuju kesana yaitu keramah-tamahan penduduk sekitar lokasi yang dengan penuh antusias dan sukarela menjadi pemandu. Lalu bagaimana dengan air terjunnya sendiri sebagai produk wisata yang “dijual”? Komentar rekan tersebut : “Masih lebih besar dan indah air terjun yang ada di kampung isteri saya di Biluy, Aceh Besar!”.

Ingin tahu tentang satu lagi obyek wisata di negara bagian Australia Selatan, yaitu Hahndorf yang dipromosikan sebagai perkampungan Jerman karena disinilah pertama kali orang-orang Jerman yang datang ke Australia Selatan bermukim (early settlers). Dalam berbagai brosur yang mudah diperoleh di tempat-tempat umum seperti stasiun bis dan kereta api dimunculkan berbagai alternatif paket wisata, mulai dari jenis kendaraan hingga jenis makanan yang disajikan, dengan harga yang bervariasi. Salah seorang rekan lain yang berkesempatan mengambil paket wisata kesana menceritakan bahwa sepanjang perjalanan banyak ditemui petunjuk yang memudahkan untuk mencapai tujuan wisata tersebut disertai tour guide yang sangat ramah dan komunikatif. Lalu ketika ditanya tentang obyek wisata itu sendiri, rekan tersebut menjawab, “sebarisan rumah tua yang konon bergaya Jerman, bahkan sebagian diantaranya beratap seng sebagaimana layaknya rumah-rumah pertanian pada umumnya!!”.

Lalu apakah kedua rekan penulis diatas merasa kecewa dengan kenyataan tentang keadaan kedua obyek wisata yang mereka kunjungi karena ternyata tidak seheboh yang mereka bayangkan dari promosi dan omongan orang-orang, bahkan masih kalah bagus dengan obyek-obyek wisata daerah mereka sendiri? Ternyata mereka bahkan memuji segala kemudahan dan kenyamanan yang ditemui selama berwisata tersebut.

Pesan yang penulis ingin sampaikan melalui cerita diatas adalah bagaimana peran Pengemasan Produk (Packaging) dalam industri jasa (service) dalam usaha memasarkan suatu produk jasa. Suatu produk yang sebetulnya “biasa-biasa saja” dapat menjadi memiliki daya jual (marketable) karena dikemas sedemikian rupa sehingga menumbuhkan minat konsumen. Dalam industri pariwisata seperti digambarkan diatas, peran infrastruktur seperti transportasi akomodasi yang memadai dan memungkinkan setiap konsumen memilih alternatif yang sesuai dengan selera dan kemampuan masing-masing, ketersediaan sarana komunikasi pemasaran yang mampu secara efektif menjangkau target customers baik secara formil melalui penempatan brosur dan petugas yang komunikatif hingga efek positif promosi dari mulut ke mulut (words of mouths) yang timbul karena adanya rasa memiliki baik oleh petugas maupun existing customers yang sudah berkesempatan memanfaatkan jasa tersebut.

Bagaimana dengan produk-produk dalam industri perbankan yang juga merupakan produk-produk jasa? Seperti kita ketahui bersama bahwa suatu jenis produk perbankan yang dikeluarkan satu bank pada umumnya memiliki kesamaan baik dengan produk-produk pendahulunya maupun dengan produk-produk bank pesaing karena pada dasarnya merupakan pengembangan dari produk yang sudah ada di pasaran sebelumnya (product development). Saat ini umumnya setiap konsumen pengguna jasa bank tidak hanya menjadi nasabah satu bank tertentu, tetapi juga nasabah di bank-bank lain. Karenanya setiap bank berusaha untuk dapat memenangkan hati setiap nasabahnya dengan tujuan agar menjadi pilihan utama dalam setiap transaksi. Disinilah peran pengemasan dari produk masing-masing bank tersebut untuk menciptakan daya tarik dan daya saing tersendiri dibanding produk bank-bank pesaingnya.

Seperti halnya kisah obyek wisata diatas, bagaimana kondisi/fitur produk yang ditawarkan terkadang bukan menjadi pertimbangan utama seseorang dalam memilih, tetapi justru lebih dipengaruhi oleh bagaimana kemudahan dan kenyamanan untuk dapat memanfaatkan produk itu hingga bagaimana kepuasan nasabah dalam penyelesaian setiap keluhan. Disinilah dituntut adanya infrastruktur/sistem yang “mengemas” pelayanan dengan baik sehingga akan menumbuhkan confidence tinggi pada setiap pegawai. Selanjutnya promosi mulut ke mulut (words of mouths) baik dari pegawai sendiri maupun nasabah yang telah menikmati kepuasan layanan – seperti ungkapan “Tak kenal maka tak sayang” – akan memberikan personal touch yang memiliki nilai tersendiri.

Keadaan diatas akan meningkatkan kepercayaan masyarakat yang merupakan salah satu bentuk market-based assets, yang berdampak pada bertambahnya preferensi terhadap bank tersebut. Bila sudah demikian, maka tugas Bagian Pengembangan Produk yang melengkapi/menyempurnakan fitur-fitur dan Bagian Promosi yang mempublikasikan setiap produk akan lebih efektif.